Senin, 19 Agustus 2019

Suka Duka Badan Kurus

Kata orang badan kurus itu bakat. Barangkali quote itu cukup relevan dengan saya. Lha gimana tidak, setiap hari makan dengan porsi yang banyak saja tidak mampu mendongkrak berat badan saya. Sesekali hanya naik satu atau dua kilo, tapi seringnya konsisten di 55 kg.

Bahkan beberapa kawan yang baru-baru ini bertemu, mengatakan kalau saya terlihat tambah kurus. Sudah dulunya kurus, sekarang malah tambah kurus.

Ada yang menuduh saya stres sehingga badan saya kurus. Saya pikir tuduhan ini tidak tepat karena selama ini hidup saya selaw-selaw saja. Ada pula yang serta merta menganjurkan agar saya segera menikah. Entah sudah teruji secara ilmiah atau tidak, aktivitas menikah dan berumah tangga katanya berkorelasi positif terhadap peningkatan berat badan. Yang kedua ini saya juga tidak yakin. Saya punya beberapa kawan yang kurus seperti saya dan sudah menikah, namun badannya tetap saja kurus. Malah kelihatannya istri mereka yang semakin gemuk.

Sebetulnya badan kurus seperti saya ya hitungannya tidak ideal. Sama seperti orang yang terlalu gemuk. Kedua kondisi badan itu tak pelak membuat 'penderitanya' kadang merasa risih. Walaupun menurut saya, badan kurus itu cenderung lebih sehat dibanding mereka yang berbadan gemuk. Apalagi dengan tubuh kurus bisa bergerak lebih lincah dan gesit.

Nah, soal merasa risih, betul saja badan yang tidak ideal cukup tidak membuat nyaman dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya seperti saya, karena tubuh yang terlalu kurus, saya merasa risih kalau bepergian menggunakan kaos. Untuk urusan fashion, saya sebetulnya lebih menyukai kemeja, itu pun yang lengan panjang. Karena jika menggunakan kemeja lengan pendek, akan terlihat dengan jelas lengan saya yang tirus.

Masalahnya, kalau memakai kemeja terutama di kota seperti Jakarta, itu cukup menyiksa. Panas dan hawa gersang yang menyengat membuat saya yang pakai kemeja jadi gerahnya tidak karuan.

Tentu saja memakai kaos berwarna cerah adalah pilihan yang tepat untuk beraktivitas di Jakarta. Sialnya, di sisi lain saya merasa risih tulang belulang saya tampak di depan publik kalau menggunakan kaos. Maka saya pun memaksakan diri saja untuk menggunakan kemeja lengan panjang. Walaupun kurusnya masih kelihatan, setidaknya bisa agak berkurang.

Kedukaan lain dari punya tubuh terlalu kurus adalah badan yang lemah. Dengan tubuh kerempeng seperti saya, kalau diajak baku hantam, jelas saya bisa-bisa terbang. Coba kalau berhadap-hadapan untuk berkelahi dengan orang lain. Belum kelahi saja lawan saya sudah dapat skor 1.

Meski tidak enak berbadan kurus, kenyataannya ada rasa suka yang bisa saya rasakan. Apa itu? Saya bisa makan enak dalam jumlah banyak tanpa takut gemuk. Itu.

0 comments:

Posting Komentar