Kamis, 22 September 2011

Mengenal Seni (Catatan Kuliah dari: I.Yudhi Soenarto)

Yap, kembali ngeposting. Kali ini gue pengen bagi-bagi ilmu. Hari Rabu lalu (21 Sept.2011) gue ada kuliah umum tentang seni. Gue perhatiin dan gue catat isinya. Jadi semoga aja berguna ya...

Oke guys simak baik-baik tulisan ini.

Seni merupakan suatu kata yang tidaklah asing lagi ditelinga setiap orang. Hal ini tidaklah mengherankan karena seni telah dikenal sejak sekitar 500 tahun sebelum Masehi dengan bukti ditemukannya lukisan bison di dinding gua di Negara Perancis.

Dari fakta inilah yang membuktikan bahwa seni sudah dikenal oleh manusia prasejarah. Hingga saat ini seni menjadi suatu keindahan yang semua orang menyukainya.

Pengertian seni sulit untuk di jabarkan karena ide tentang seni selalu berubah dari waktu ke waktu. Seni banyak di artikan orang sebagai keindahan, rasa, simbol, representasi, dll. Menurut Aristoteles, seni adalah realisasi eksternal dari ide yang hakiki, yang bersumber dari sifat alamiah untuk membuat imitasi. Imitasi yang dimaksud adalah bahwa seni meniru alam ataupun kejadian nyata, kemudian mencoba untuk menyadarkan objek seni untuk memahami kekurangan dari kejadian nyata tersebut untuk kemudian melakukan usaha untuk memperbaiki.

Kemudian menurut Leo Tolstey, seni adalah kegiatan manusia yang terjadi ketika seorang manusia secara sadar menggunakan tanda-tanda eksternal tertentu untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang pernah ia alami kepada manusia lainnya, yang terpengaruh oleh perasaan-perasaan tersebut. Marcel Proust mendefinisikan seni sebagai kreasi selektif atas kenyataan berdasarkan tata nilai metafisik seorang seniman.

Dan menurut Webster’s New College Dictionary, seni adalah penggunaan keahlian dan imajinasi kreatif secara sadar dalam memproduksi objek yang estetik. Berdasarkan definisi-definisi seni tersebut mengatakan bahwa seni memiliki nilai estetik yang diproduksi oleh manusia.

Dengan melihat dari definisi seni tersebut, ada beberapa cara untuk mendekat pada seni.

Pertama, seni dapat didekati dengan melihat ciri-ciri objektif yang ada dalam karya seni dan mencari-cari persamaannya. Kedua, dengan melihat unsur subjektif (seniman) dari sebuah peristiwa kesenian. Ketiga, dengan melihat hubungan karya seni dengan lingkungan sosialnya. Artinya karya seni tersebut memberikan suatu pengaruh terhadap lingkungan sosial sekitarnya. Ketiga poin itulah cara pendekatan terhadap seni.

Suatu seni, memiiki dua unsur utama yaitu unsur bentuk dan isi. Seni memiliki bentuk ditandai adanya unsur-unsur karya seni, prinsip-prinsip disain, dan materi fisik seni tersebut. Dan seni memiliki isi yang lebih kompleks disbanding bentuknya karena isi dari seni bersifat ide.

Hal ini ditandai dengan apa saja yang ingin digambar oleh seniman, apa yang kemudian digambarkan oleh seniman, bagaimana reaksi kita sebagai individu terhadap apa yang ingin disampaikan dan yang benar-benar disampaikan. Penafsiran setiap orang akan berbeda dalam memahami arti atau maksud seniman terhadap karya seni tersebut.

Seni memiliki beberapa jenis yang sudah dikenal banyak orang. Pertama, seni pertunjukan yang didalamnya terdapat seni teater, seni film, seni tari, seni musik, dll. Kedua, seni rupa yang didalamnya terdapat seni lukis, seni batik, seni ukir, seni patung, dll. Ketiga, seni sastra yang didalamnya mencakup novel, puisi, drama, cerpen, dll. Semua itu merupakan bagian dari seni dan banyak contoh dari seni yang termasuk kedalam ketiga jenis seni tersebut.

Setelah mengenal pengertian seni dan jenis-jenisnya, seberapa pentingkah seni itu?. Menurut John F. kennedy dalam mendefinisikan pentingya seni, dia mengatakan suatu bangsa akan lebih diingat karena karya seninya daripada kemenangan atau kekalahan dalam perang atau politik. Dalam hal ini, seni memiliki pengaruh pada kekuatan politik. Sedangkan menurut Pablo Picasso mengatakan bahwa semua anak adalah seniman.

Masalahnya adalah bagaimana agar ia tetap menjadi seniman ketika dewasa. Ini juga salah satu bukti bahwa seni itu memiliki peranan penting karena ia adalah potensi lahiriah seorang manusia sejak kecil. Kemudian menurut Albert Einstein, fungsi penting seni dan pengetahuan membangkitkan perasaan religius dan untuk menjaganya agar tetap hidup. Dari denfinisi tersebut Einstein mnegatakn bahwa seni memiliki peran yang penting dan sejajar dengan pengetahuan.

Seni memiliki beberapa manfaat yang dapat dirasakan.

Pertama, seni dapat membedakan antara manusia dan binatang. Hal ini semata-mata terjadi karena binatang tidak mengerti tentang seni. Kedua, dengan seni hidup menjadi lebih berwarna. Hidup ini akan terasa indah dengan seni. Ketiga, seni dapat menstimulasi otak manusia untuk tertawa atau memberontak terhadap sesuatu. Keempat, seni dapat menjadikan seseorang menjadi kreatif dan imajinatif.

Kelima, seni menjadi jalan untuk mengekspresikan perasaan. Seorang seniman terbiasa untuk menuangkan isi perasaannya dalam karya seni. Keenam, seni membuat diri menjadi lebih bijaksana dan lebih mawas diri. Ketujuh, dengan seni membuat manusia lebih manusiawi.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Roger W. Sperry tentang hubungan seni dan otak manusia, dapat ditarik kesimpulan bahwa seni dapat mengasah otak kanan manusia. Otak manusia mempunyai dua proses berpikir yang berbeda. Otak kanan manusia bersifat visual dan memproses intuitif dan stimulant. Sedangkan otak kiri manusia bersifat verbal dan memproses secara matematis dan sistematis.

Kreatifitas dan imajinasi yang merupakan sifat dari seni terdapat di otak kanan manusia. Dengan seni, otak kanan manusia akan lebih terasah. Selain dari kreatifitas dan imajinasi, otak kanan manusia juga berisi perasaan dan emosi. Yang pada akhirnya jika kedua otak ini seimbang, manusia akan meraih kecerdasan yang maksimal.

Seni memiliki sifat-sifat yang dapat mencirikan seni itu sendiri. Pertama, seni bersifat fungsional artinya seni memiliki fungsi dalam kehidupan, tetapi seni bersifat estetis. Kedua, seni selalu berubah tetapi memiliki ciri-ciri yang sama. Misalnya, suatu lagu setiap zaman akan berubah tetapi tidak merubah dari ciri-ciri lagu tersebut.

Ketiga, seni bersifat subjektif tetapi juga objektif. Keempat, seni bersifat individual tetapi bersifat universal. Kelima, seni bersifat lokal tetapi dapat melampaui batas Negara. Kelima sifat itulah yang mencirikan seni.

Maslow membuat suatu tingkatan kebutuhan manusia dalam suatu piramida kebutuhan. Yang paling dasar adalah kebutuhan lahiriah seperti makan, minum, sehat. Kemudian Maslow mengkategorikan rasa aman di tingkat kebutuhan di atas kebutuhan lahiriah. Rasa aman berarti manusia tidak berada dalam ancaman ataupun tekanan.

Tingkatan berikutnya yaitu rasa memiliki dan cinta, kemudian rasa ingin dihargai. Tingkatan di atasnya adalah pengetahuan. Karena pengetahuan adalah kebutuhan pokok seorang manusia untuk menjalankan kehidupan. Kemudian adalah etetika, yang berarti manusia membutuhkan seni dalam hidupnya.

Kemudian aktualisasi semua itu dalam kehidupan, dan yang paling pokok pada kebutuhan manusia adalah nilai-nilai ketuhanan.

0 comments:

Posting Komentar