Senin, 21 November 2011

Partai Politik di Tepi Kehidupan

Abad ke-19, yang diperkirakan partai politik lahir pertama kali sebagai bentuk sarana masyarakat dalam berpartisipasi politik dan cita-cita masyarakat. Semua berawal dari terpusatnya kegiatan politik oleh parlemen yang bersifat elitis dan aristokratis, yang mempertahankan kepentingan kaum bangsawan terhadap tuntutan-tuntuan raja.

Hingga kemudian, berkembangnya kegiatan politik diluar parlemen dengan meluasnya hak pilih dan terbentuknya panitia-panitia dalam mengatur suara para pendukungnya yang kemudian kebutuhan dukungan dan penyatuan cita-cita inilah terbentuk suatu organisasi yang dinamakan partai politik sebagai wadah penghubung masyarakat dengan pemerintah.

Tak dapat disangkal, di setiap Negara akan ditemukan partai politik sekalipun Negara tersebut merupakan Negara komunis. Dalam Negara komunis, partai politik menjadi kendaraan untuk sosialisasi nilai komunis terhadap masyarakat dan bersifat dominan dan juga tidak ada yang menyainginya, sehingga dikenal dengan sistem partai-tunggal.

Baik di Negara-negara lain yang demokratis, partai politik menjadi sebuah kendaraan politik bagi sejumlah praktisi politik atau masyarakat yang ikut menjadi partisipan politik. Contoh seperti Negara AS dengan sistem dwi-partai (partai demokrat dan partai republik) dan juga Indonesia dengan sistem multi-partai (lebih dari 2 partai).

Itulah mengapa saya mengatakan bahwa “Partai Politik di Tepi Kehidupan”, dia mengiringi secara tidak langsung kehidupan manusia secara tidak sadar. Dia menepi, secara perlahan mempengaruhi kehidupan manusia dalam pandangan, ideologi, dan cita-cita. Merubah perilaku dan sikap khususnya pada orientasi politik seseorang. Tak dapat dipungkiri, partai poltik dalam suatu Negara menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam kehidupan berpolitik dan pemerintahan.

Secara definisi, partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisir dan terstruktur atas kesamaan ideologi dan cita-cita dalam rangka meraih kekuasaan untuk pengaplikasian ideologi dan cita-cita tersebut. Ya, kekuasaan menjadi sebuah kata-kata yang bagi sebagian besar orang adalah sesuatu yang negatif karena ‘kekuasaan’ akan dihubungkan dengan keserakahan dan haus akan tahta atau jabatan.

Meninjau kembali, apa itu kekuasaan? Kekuasaan adalah suatu bentuk dimana seseorang atau sekelompok orang dapat mempengaruhi seseorang atau kelompok lain untuk mengikuti kehendak si penekan.

Kita dapat melihat, definisi kekuasaan tersebut akan condong kepada negatif apabila hanya ditafsirkan dengan pemikiran yang dangkal. Meninjau secara kritis, kekuasaan dapat bernilai positif dengan batasan kekuasaan tersebut dapat dikelola dengan baik sebagai wujud pelaksanaan ideologi yang diperjuangkan.

Partai politik di tepi kehidupan, mengasingkan diri atau terasingkan oleh orang tersebut. Sebuah ungkapan yang patut diprihatinkan namun sebuah kenyataan. Menepi bukan berarti menghindari, dan bukan pula menjauhi.

Adapun menepi mencari celah dalam mencapai sasaran yang akurat dan tepat yang artinya tidak meleset sedikit derajat pun. Partai politik di tepi kehidupan, mengajarkan nilai partsisipasi politik akan kebutuhan manusia untuk berpolitik.

0 comments:

Posting Komentar