Minggu, 08 April 2012

Kenapa Harus Berdebat, Padahal ada Musyawarah?

Seorang teman pernah berkata: “Kenapa harus berdebat, padahal ada musyawarah?” Ungkapan ini mengingatkan kita pada satu fenomena yaitu konflik dalam interaksi sosial. Secara sosiologis, konflik merupakan akibat dari perbedaan etnis dalam perspektif primordialisme. Tidak main-main, konflik tingkat tinggi dapat mengakibatkan pertumpahan darah sebagaimana pernah terjadi antara suku Dayak dan Madura di Indonesia. 

Tentunya, dalam pergaulan sehari-hari, konflik akan mudah ditemukan. Perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Benar istilah yang mengatakan bahwa, “rambut boleh sama hitam, tapi memiliki jalan pikiran yang beragam”. Kembali pada ungkapan seorang teman, debat salah satu contoh dari cerminan konflik. Debat pada hakikatnya adalah brainstorming dalam menemukan solusi dari permasalahan. 

Namun, debat (jidal) mengarahkan kepada perpecahan dan permusuhan. Lalu, apakah debat hanya menjadi satu-satunya jalan untuk mencapai solusi? Tentunya hal ini tidak benar. Dalam rangka menemukan solusi, cara yang paling tepat adalah musyawarah mufakat. Dalam perspektif Islam, musyawarah sangat dianjurkan untuk mencapai sebuah keputusan ataupun mengatasi sebuah permasalahan. 

Musyawarah dapat mengajarkan kita untuk bersabar, berlapang dada, dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini sangat berbeda dengan debat yang menjadikan orang sempit hati dan menjadi cerminan sifat sombong. Perlu juga kita melihat debat dari sisi lain, bahwa debat tidak secara penuh menjadi hal yang negatif melainkan ada sisi positif yang dapat dirasakan manfaatnya. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas logika dan mempertahankan argumen. Oleh karena itu, debat dijadikan sebuah ajang perlombaan dalam olimpiade ataupun kompetisi akademis yang dapat melatih sifat kompetitif dalam diri manusia. 

 Kembali pada konteks permasalahan, dalam hal apapun khusunya dalam mencapai keputusan, musyawarah harus menjadi cara yang pertama kali diambil. Mungkin debat menjadi jalan terakhir yang sepatutnya dihindari.

0 comments:

Posting Komentar